Entah untuk yang keberapa ribu kali
dada terasa sesak
suara tersekat
air mata tertakung kejap
menahan sebak.
Entah untuk yang keberapa ribu kali
dalam diam aku mengharap
agar semua ini hanya mimpi sesaat
bila aku buka mata
dia masih ada
seperti sediakala dan sebelumnya.
Entah untuk yang keberapa ribu kali
aku bertanya pada diri
sampai bila aku harus begini
mengenang pada dia yang telah pergi
dan takkan mungkin kembali.
Rindu.
Al-fatihah.
*sekali lagi, ini bukan meratapi. ini sekadar melepaskan rasa rindu dihati.